Alasan Timnas Indonesia Gagal Lolos Semifinal Piala AFF
Bolatimes.org – Timnas Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2024, setelah pada pertandingan akhir menderita kekalahan 1-0 atas Filipina. Hasil itu membuat skuad Garuda finish di urutan nomor tiga.
Kondisi tersebut membuat anak asuhan Shin Tae yong mengulangi masa kelam ketika Indonesia juga gagal lolos semifinal. Hanya saja, perbedaannya untuk edisi kali ini mereka menggunakan pemain muda.
Timnas Indonesia Gagal Lolos Karena Hal Ini
Bila ingin evaluasi sebenarnya apa yang diraih oleh pasukan Garuda ini sangat bagus, mengingat komposisinya adalah pemain U22. Catatannya yang ditorehkan membuat semua fans optimis masa depan timnas akan cemerlang.
Hanya saja ada rasa kecewa cukup mendalam, mengingat gelaran ini sudah dilakukan sebanyak 16 kali dan semuanya Indonesia belum pernah sekalipun meraihnya, lalu apa yang menyebabkan kegagalan ini?
- Striker yang Kurang Tajam
Timnas Indonesia gagal lolos karena para penyerang kurang tajam. Dalam gelaran ini STY membawa beberapa pemain seperti Hokky Caraka, Ronaldo Kwateh, Marselino Ferdinan, Arkhan Kaka, Nathan dan Rafael Struick.
Nama tersebut memang cukup mentereng dan memberikan optimistis. Sayangnya ketika perjalanan di mulai, semuanya jauh dari yang diharapkan, bukan karena mereka buruk melainkan kesalahan dasar dan sangat fatal.
Mulai dari salahnya mengambil keputusan harus oper pendek atau lambung. Selain itu, Rafael Struick dan Marcelino yang cenderung tidak fokus dan main-main, sehingga peluang yang ada menjadi sia-sia.
Kekompakan antara pemain depan dan gelandang seperti tidak ada koneksi, sehingga untuk mendapatkan kesempatan dari open play sangat minim. Tidak heran bila gol tercetak dari bola mati dan pemain belakang.
- Hujan Kartu Merah
Timnas Indonesia gagal lolos karena permainan punggawa Garuda seperti kurang sabar dan tergesa-gesa mengambil keputusan. Hal tersebut membuat hujan kartu merah terjadi di babak penyisihan grup.
Hal paling parah semuanya terjadi ketika laga Kandang. Pertama saat melawan Laos di mana Marcelino mendapatkan kartu kuning kedua, kemudian Ferrari ketika bersua dengan Filipina, sehingga taktik menjadi berubah.
Tinggalkan Balasan