Pelatih Copenhagen, Jacob Neestrup, mengakui bahwa timnya pantas kalah. Menurutnya, permainan sebenarnya berjalan seimbang, terutama di babak pertama, tetapi situasi berubah drastis setelah jeda.

Dua gol yang bersarang dari situasi tendangan sudut memperlihatkan kelemahan yang tidak boleh terjadi pada tim sebesar mereka. Meski ada momentum awal yang baik, ketertinggalan cepat membuat mereka kehilangan kendali atas jalannya pertandingan.

Kekalahan ini menjadi evaluasi serius bagi Copenhagen dan Kevin Diks, yang tampil penuh selama 90 menit. Tantangan di UEFA Conference League semakin nyata dan Neestrup menekankan pentingnya memperbaiki kelemahan dalam situasi bola mati. Bagi Copenhagen, hasil ini adalah pengingat akan pentingnya menjaga konsistensi, terutama menghadapi kompetisi yang semakin sengit.

Kevin Diks dan Perjuangan FC Copenhagen di UEFA Conference League

Kekalahan yang dialami FC Copenhagen dari Rapid Wien membuat mereka menutup fase grup UEFA Conference League musim ini dengan berada di posisi ke-16. Dengan raihan delapan poin dari enam pertandingan, mereka gagal mengamankan posisi yang lebih baik.

Meskipun demikian, performa mereka masih cukup untuk memastikan tempat di fase knockout playoff, yang akan mempertemukan mereka dengan Gent pada 13 dan 20 Februari 2025.

Bagi Kevin Diks dan rekan-rekannya, pertandingan ini akan menjadi kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka. Dengan posisi di peringkat ke-16, Copenhagen akan melanjutkan perjuangan mereka di UEFA Conference League, namun tentunya dengan banyak hal yang perlu diperbaiki.

Sebagai tim yang berusaha meningkatkan koefisien dan peringkat unggulan, mereka menyadari bahwa tidak ada waktu untuk bersantai. Dalam wawancara, pelatih Jacob menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan agar mereka dapat tampil lebih baik di laga-laga berikutnya.

Untuk Kevin Diks, yang telah bermain penuh selama 90 menit di beberapa pertandingan, tantangan besar kini menanti di babak playoff ini. Rencana Copenhagen untuk mengalahkan Gent di dua leg sangatlah krusial.

Tim harus bisa mengoptimalkan setiap peluang yang ada dan memperbaiki kekurangan yang terdeteksi sepanjang fase grup. Meskipun hasil yang didapatkan belum memuaskan, Kevin Diks Copenhagen berharap dapat tampil lebih baik di babak playoff dan melangkah lebih jauh dalam kompetisi UEFA Conference League.