krisis Manchester City

Bolatimes.org – Krisis Manchester City sudah mulai Nampak di musim 2024 ini. Rio Ferdinand selaku pundit dan mantal pesepakbola professional memprediksi bahwa tim itu sedang lemah mentalitasnya.

Terlebih, penampilan buruk klub asuhan Pep Guardional ini masih terus berlanjut di markas Juventus. Seperti diketahui, the citizens (julukan Manchester City) harus menelan hasil pahit, yakni kalah 0 – 2 dari Juventus.

Terancam Tidak Lolos ke Babak Selanjutnya

Karena penampilan dan hasil buruk itulah, klub sekota MU ini terancam tidak bisa melangkah lebih jauh ke babak selanjutnya di Liga Champions. Setelah kalah dari Juventus, kini City harus puas ada di posisi 22 klasemen sementara.

Menurut peraturan, 24 tim terbaiklah yang akan lolos ke fase berikutnya. Dari klub tersebut, delapan tim dengan peringkat paling atas bisa langsung maju tanpa harus menjalani babak play off.

Manchester City yang menjadi juara Champions League musim lalu sayangnya sedang dalam posisi kurang baik. Tim ini sekarang hanya memiliki selisih satu poin lebih banyak dari juru kunci.

Selain itu, krisis Manchester City memiliki peluang untuk terus terjadi karena laga mereka selanjutnya adalah menghadapi Paris Saint Germain (PSG). Terlebih, ini akan menjadi laga tandang.

Yang memberatkan lagi adalah fakta bahwa PSG sedang ada di posisi eliminasi pertama. Artinya, nasibnya akan bergantung di laga terakhir yakni melawan Manchester City di Club Brugge pada akhir bulan Januari 2025.

Krisis Manchester City, Hanya Menang 1 Kali

Kekalahan the Citizens atas Juventus membuat klub ini hanya pernah menang satu kali saja dari total 10 pertandingan mereka pada seluruh kompetisi. Dari laga tersebut, kekalahan mereka cukup mendominasi yakni tujuh kali.

Pep Guardiola bahkan mencatatkan rekor buruk sepanjang karirnya menjadi pelatih. Dirinya tidak berhasil menang dalam tiga kali pertandingan secara beruntun untuk fase grup Champions League.

Krisis Manchester City ini juga menjadi yang paling pedih bagi klub tersebut. Ini merupakan salah satu laju paling panjang yang pernah terjadi dalam kubu mereka sejak musim 2014/2015.