• Fleksibilitas Taktik yang Dinamis

Banyak alasan yang membuat Thomas jadi pelatih Inggris gantikan Southgate, salah satu keunggulan utamanya dibanding Southgate. Ialah kemampuannya untuk menyesuaikan taktik team sesuai dengan musuh yang dihadapi.

Thomas Tuchel memang dikenal sebagai seorang pelatih yang tidak terikat di 1 gaya permainan saja. Sebaliknya, Thomas dapat mengadaptasi strateginya berdasar situasi di lapangan, berbagai klub bola yang pernah ditanganinya.

Antara seperti PSG, Borussia Dortmund, dan juga Chelsea, dirinya sering kali memakai formasi berbeda sesuai kekuatan serta kelemahan musuh. Di dalam tiap pertandingan, Thomas Tuchel akan menyesuaikan pendekatan teamnya.

Untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal, contohnya saat dia melatih Chelsea, Thomas pernah memakai formasi 3-4-3. Atau format 3-5-2, sedangkan di PSG, Thomas menerapkan formasi 4-2-2-2 atau 4-3-1-2.

Kemampuan untuk dapat beradaptasi tersebut memberikan dimensi taktis yang pastinya lebih besar pada team. Hal tersebut jarang dilakukan Southgate, dia hanya merespons taktik musuh tanpa membuat perubahan proaktif.

Tidak heran bila apabila kini Thomas jadi pelatih Inggris gantikan Southgate, Thomas sudah menunjukkan kemampuan tersebut dalam pertandingan-pertandingan besar. Dia merupakan satu-satunya manager yang sempat membawa PSG.

Ke final Liga Champions serta dia juga pernah memimpin Chelsea raih kemenangan atas Man City pada final Liga Champions 2021. Dengan fleksibilitas Thomas, ia bisa memaksimalkan potensi skuad Inggris.

  • Tidak Ragu Meninggalkan Pemain Bintang

Apabila Thomas jadi pelatih Inggris gantikan Southgate, di bawah kepemimpinannya, kemungkinan Inggris akan melihat pendekatan yang lebih berani. Bila Gareth Southgate terkadang sangat bergantung pada pemain bintang.

Thomas tidak akan ragu meninggalkan mereka apabila tidak sesuai rencana taktis yang lebih besar. Di dalam pandangannya, keseimbangan taktis team jauh lebih penting dibanding sekadar memaksakan semua pemain bintang.

Ke dalam 1 susunan pemain, Thomas pernah menunjukkan pendekatan tersebut ketika menangani PSG. Di mana dirinya berhasil temukan keseimbangan dalam team yang dipenuhi pemain bintang.

Sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh pelatih-pelatih lain sebelumnya, demikian juga apabila ada pemain Inggris. Yang dianggap tidak dapat memberikan kontribusi maksimal, Thomas tidak ragu untuk menggantikannya demi kepentingan team.

Pendekatan semacam itu mungkin mengejutkan beberapa pihak, termasuk media serta fans yang terbiasa dengan pemilihan pemain berdasar popularitas. Tetapi bila Thomas jadi pelatih Inggris, dia tidak akan terpengaruh tekanan luar.