• Lini Belakang Cukup Lemah

Manchester United bisa terpuruk karena lini belakang ternyata cukup lemah. Dari 10 laga yang dimainkan bersama Amorim, hanya satu kali saja tidak kebobolan. Ini merupakan catatan yang tidak bagus sama sekali.

Pada 10 laga, tercatat telah ada 19 bola yang bersarang ke gawang MU. Itu berarti, Manchester United kebobolan 2 gol pada setiap laga.

  • Pemain Depan Tidak Konsisten

Lalu, alasan MU terpuruk juga karena lini depan dari Setan Merah memang lemah dan belum berkembang. Bahkan pada 2 laga terakhir, MU gagal mencetak gol.

Pada lini depan, pemain yang sering dimainkan oleh Amorim ada Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee. Akan tetapi, keduanya memiliki catatan gol kurang baik karena tidak konsisten.

Pemain lain sebenarnya ada yang bisa diandalkan, yaitu Marcus Rashford. Akan tetapi, hubungan sang pelatih dengan pemain 27 tahun tersebut kurang baik.

  • Ruben Amorim Terus Melakukan Eksperimen

Salah satu penyebab Setan Merah tidak kunjung meningkat karena Amorim sering melakukan eksperimen. Pada setiap laga, pasti terus mengubah komposisi starting XI kemudian memainkan beberapa pemain pada posisi yang berbeda. Tentu saja pemain harus sering beradaptasi sehingga mainnya kurang optimal.

  • Ruben Amorim Mungkin Terlalu Radikal

Alasan terakhir, kemungkinan besar bahwa Ruben Amorim adalah pelatih yang cukup radikal. Amorim sering memainkan tiga bek seperti yang ia lakukan pada Sporting CP dan bisa sukses.

Akan tetapi, pemain MU tidak terbiasa bahkan asing dengan tiga bek yang sejajar. Para pelatih sebelumnya, lebih suka memainkan empat bek.

Saat ini klub asuhan Ruben Amorim berada di peringkat 14 klasemen Sementara Premier League. Alasan MU terpuruk tersebut, seharusnya menjadikan pembelajaran agar bisa berbenah dan bisa bangkit di musim yang akan datang.