Kemenangan AC Milan 2 – 1, Pelatih Fonseca Tidak Senang
Bolatimes.org – Kemenangan AC Milan atas Red Star Belgrade kemarin, 12 Desember 2024 tidak membuat semua pihak senang. Pastinya hal ini sangat dirasakan oleh tim Red Star, yang hanya memperoleh 1 poin saja. Namun faktanya sang pelatih pemenang juga merasakan hal sama.
Pertandingan kedua tim dalam gelar liga Champions dilangsungkan dini hari tanggal 12 Desember waktu setempat. Banyak penggemar berharap tim kesayangannya memperoleh poin lebih, agar bisa melanjutkan ke babak berikutnya dalam liga UEFA tersebut.
Paulo Fonseca adalah pelatih yang terkenal tegas dalam banyak hal. Menurutnya pemain Milan FC masih bisa memberikan hasil lebih maksimal jika dapat berusaha sebaik mungkin. Sayangnya hal tersebut belum dilakukan oleh tim yang membuatnya kecewa.
Kemenangan AC Milan yang Tidak Disukai Sang Pelatih
Baru-baru ini setelah pertandingan berakhir pelatih Milan FC, Paulo Fonseca mengungkapkan ketidaksenangannya. Tidak tanggung-tanggung pelatih yang terkenal ketat tersebut juga memberikan kritik tajam kepada para pemainnya.
Meskipun tim berhasil memenangkan pertandingan dengan 2 poin melawan Red Star Belgrade kurang membuatnya senang. Sang pelatih sayangnya kurang bisa menutupi keti
dakpuasannya. Hal ini terlihat jelas ketika Fonseca menyoroti kinerja tim keseluruhan.
Pertandingan dalam liga Champions 2024/2025 berlangsung di San Siro, Italia. Selama dua babak pertandingan ini ada banyak peluang emas yang masih bisa dimanfaatkan oleh klub Milan FC.
Tercetaknya gol telat Tammy Abraham hanya seperti kebetulan yang membawa poin tambahan. Hal ini membuat 53.000 lebih penggemar klub Milan pulang dengan rasa senang.
Pastinya kemenangan AC Milan sudah cukup untuk membuat para penggemar merasa bangga. Namun sayangnya bagi Paulo Fonseca kemenangan yang seperti keberuntungan tersebut tidak cukup.
Poin tambahan ini tidak sebanding terhadap penampilan tim. Menurutnya performa Milan FC dini hari tersebut cukup mengecewakan. Bahkan kurang maksimal jika nantinya harus melawan klub besar lainnya.
“Saya tidak hanya puas dengan hasil saja. Namun penting sekali untuk menang ketika berada di posisi terbaik,” penjelasan ini diungkapkan Paulo ketika melakukan sesi wawancara dengan Calciomercato.
Fonseca yakin bahwa kemenangan AC Milan bukanlah hal yang patuh dibanggakan. Kerja keras dan persiapan tim setiap hari bisa menghasilkan kualitas permainan lebih baik lagi kedepannya. Pelatih juga berharap bahwa pemain merasakan hal sama dengannya.
“Kamu harusnya datang dan melakukan banyak hal semaksimal mungkin agar menang. Namun sayangnya kami tidak melakukannya” hal ini menjelaskan bagaimana Fonseca cukup tegas mengungkapkan rasa kecewanya kepada tim Milan FC.
Alasan Fonseca Tidak Suka Kemenangan AC Milan atas Red Star Belgrade
Ada beberapa aspek penting yang menjadi alasan kekecewaan pelatih Rossoneri tersebut. Selain menyoroti kerjasama dan kurangnya pemanfaatan peluang pelatih juga yakin pemain masih bisa lebih dari itu.
Menurutnya pemain tidak memberikan permainan terbaik dalam liga kali ini. Meski sebelumnya Milan FC membuka skor lebih awal melalui tendangan brilian Rafael Leao. Namun setelah jeda berlangsung Rossoneri justru mengambil tempo main lebih lambat.
Momen ini yang akhirnya Red Star Belgrade manfaatkan menyamakan kedudukan. Lewat tendangan Nemanja Radonjic Red Star Belgrade berhasil mencuri satu poin dengan poin 1-1.
Menurutnya kemenangan AC Milan hanya keberuntungan karena gol Tammy Abraham tercipta di saat-saat terakhir. Menurutnya pemain tidak memiliki performa stabil dan akan sangat buruk jika tempo tersebut terus berlanjut.
Kritik tajam Fonseca kepada para pemain ini menurutnya sangat mengecewakan. Menurutnya tim bermain seperti rollercoaster yang tidak stabil.
Tempo permainan tidak stabil ini cukup mengganggu pelatih Paulo Fonseca. “Masalahnya tim bermain seperti rollercoaster, sehari baik-baik saja namun besoknya tidak tau” Menurutnya model permainan tersebut seperti melempar koin untuk menunggu hasilnya.
Pernyataan cukup pedas ini pelatih ucapkan dengan nada penuh kekecewaan. Meski demikian pelatih berharap agar pemain bisa membuat pertandingan lebih baik lagi kedepannya.
Sayangnya tidak semua pemain memberikan hasil dan komitmen sama. “Tampil semaksimal mungkin dan memberikan hasil pertandingan terbaik adalah sebuah kewajiban. Namun, sayangnya dalam pertandingan malam ini kami tidak melakukannya”
Ketika latihan kembali berlangsung pelatih ingin membicarakan hal ini kepada pemain. Masalah utama menurutnya terletak pada sikap pemain.
Nantinya pelatih ingin berbicara kepada beberapa pemain kunci. Sehingga di masa depan para pemain dan tim bisa menciptakan kemenangan AC Milan semaksimal mungkin.
Tinggalkan Balasan