manajer Real Madrid

Bolatimes.org – Manajer Real Madrid saat ini, Carlo Ancelotti, dianggap sebagai yang paling sukses. Hal tersebut resmi dialamatkan kepada pelatih berambut putih itu setelah berhasil menjuarai Intercontinental Cup.

Diketahui sebelumnya, Real Madrid harus berhadapan dengan Pachuca dalam laga final FIFA Intercontinental Cup. Madrid akhirnya berhasil juara setelah menang dengan skor meyakinkan, 3-0.

Trofi ke-15 dari Sang Manajer Real Madrid

Keberhasilan Ancelotti membawa klubnya menjuarai Intercontinental Cup membuat Madrid resmi mendapat 15 trofi saat ini. Juara itu membuat tim ini sudah menjuarai berbagai kompetisi mulai dari Liga Champions, La Liga, Copa del Reys, dan lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, manajer Real Madrid itu memang memiliki peran kunci. Salah satunya untuk membawa klub ini mendapat status sebagai tim yang tidak terhentikan di kompetisi level tinggi Eropa, Liga Champion.

Tiga trofi juara dalam kompetisi Champions Leage membuat Ancelotti melewati suksesor sebelumnya, Miguel Munoz. Miguel sendiri diketahui melatih Real Madrid di 1959.

Kemudian pada tahun 1960 sampai dengan 1974, dirinya berhasil memenangkan 14 trofi. Seluruh trofi itu termasuk dua European Cups serta Sembilan juara liga disana.

Sentuhan Ajaib Ancelotti Tidak Hanya Dirasakan Madrid

Sentuhan ajaib sang manajer Real Madrid ternyata bukan hanya pernah dirasakan oleh los blancos. Diketahui ada beberapa klub terdahulu yang pernah merasakan bagaimana tangan dingin sang pelatih.

Diketahui bahwa Ancelotti memang dikenal memiliki taktik brilian dan kemampuan dalam mengelola manajemen selama bertahun – tahun. Salah satu pembuktiannya adalah membawa los blancos mendapatkan juara Liga Champions selama tiga kali.

Pelatih berkebangsaan Italia tersebut juga mengantarkan AC Milan memperoleh dua trofi juara. Dengan lima trofi tersebut rasanya sudah cukup membuktikan bahwa Ancelotti merupakan manajer yang paling sukses dalam sejarah kompetisi.

Berhubungan dengan kemenangan di Intercontinental Cup, kini los blancos punya waktu beberapa hari untuk beristirahat. Sang pemain diharapkan bisa mendapatkan pemulihan maksimal setelah pertandingan melawan Pachuca.

Namun, ini bukan berarti klub tersebut bisa bersantai karena selanjutnya pertandingan melawan Sevilla sudah menanti. Laga tersebut akan dilaksanakan hari Minggu, 22 Desember 2024 nanti.

Jika sang manajer Real Madrid berhasil membawa timnya meraih 3 poin dalam match itu, maka hasilnya bisa maksimal. Dikabarkan Madrid akan semakin sejuk berada di posisi tinggi pada klasemen.

Jalannya Pertandingan Kontra Pachuca

Final Intercontinental Cup dari FIFA periode 2024 dilaksanakan secara netral di Qatar. Lebih tepatnya ialah di Stadion Lusail dan Real Madrid memang terlihat perkasa saat melawan Pachuca. Hal itu bisa dilihat dari kemenangan dengan skor besar, yakni 3 – 0.

Adapun pencetak skor dari kubu los blancos adalah Kylian Mbappe, kemudian Rodrygo, dan yang terakhir adalah Vinicius. Goal pertama dibuat di babak pertama menit ke 37, dan dua lainnya ialah di menit 53, serta 84.

Untuk gol dari Vinicius dilakukan dari titik putih atau penalty. Sekali lagi, kemenangan meyakinkan itu membuat klub dari Spanyol tersebut semakin superior dan memperoleh trofi intercontinental cup.

Karena keberhasilannya itulah, banyak pundit dan pakar sepakbola begitu mengagumi taktik yang diolah manajer Real Madrid. Banyak yang setuju bahwa Ancelotti memang sering memberikan strategi efektif bagi klubnya.

Fakta Menarik dari Laga Final Intercontinental Cup

Dari laga final Intercontinental Cup FIFA 2024 yang tersaji baru – baru ini, ada beberapa fakta menarik yang tercatat. Salah satunya adalah dari Kylian Mbappe yang ternyata berhasil mencetak 8 gol bagi tujuh final terakhirnya.

Semua final tersebut dijalani Mbappe pada seluruh kompetisi dengan negaranya maupun klub. Yang menarik, 4 di antara goal itu ternyata dibuat di stadion yang sama yakni Lusail – Qatar.

Kemudian, Mbappe juga menjadi pemain posisi ketiga dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang mampu membuat goal dalam dua final pertamanya bagi los blancos. Sebelumnya rekor tersebut tercatat untuk beberapa pesepakbola populer.

Misalnya saja Gareth Bale di tahun 2014 serta Marco Asensio di tahun 2017. Fakta ketiga adalahnya tentang Rodrygo Goes yang begitu baik penampilannya dalam 5 final terakhirnya bagi klub.

Dirinya bahkan mencetak empat skor atau goal meski sebelumnya tidak pernah membuat gol di 6 final pertamanya. Semua itu tidak lepas dari kepercayaan yang terus diberikan sang manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti.