MU Batalkan Pesta Natal Hingga Membuat Staf Marah
Bolatimes.org – MU batalkan pesta natal di tahun ini. Hal tersebut ternyata memunculkan kekesalan di antara para staf, namun pembatalan tersebut telah melalui beberapa pertimbangan dan alasannya cukup masuk akal.
Alasan utama dari pembatalan pesta natal di Manchester United karena ingin menghemat pengeluaran. Sejak pemilik INEOS yaitu Sir Jim Ratcliffe memegang operasional klub, beberapa kebijakannya sering mendapat kritikan.
Sebenarnya kebijakannya cukup baik, yaitu memotong anggaran demi menghemat pengeluaran. Akan tetapi. dengan MU membatalkan pesta natal, membuat banyak staf yang kecewa bahkan marah.
Beberapa Alasan MU Batalkan Pesta Natal Tahun Ini
Setelah Jim Ratcliffe memegang operasional dari Manchester United, beberapa kebijakannya memang dinilai sangat berani dan berbeda dari pemegang operasional sebelumnya.
Untuk tahun ini, kebijakan yang diterapkan adalah MU batalkan pesta natal. Keputusan tersebut tentu saja membuat banyak staf yang marah. MU melalui INEOS dengan tegas telah memutuskan untuk membatalkan adanya pesta natal.
Berita ini juga diumumkan langsung oleh CEO Omar Barrada dalam sebuah rapat staff. Pada saat itu, bahkan suasana rapat menjadi sangat tegang ketika seorang karyawan mengungkapkan kekecewaannya dengan cara menghela napas panjang.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa kekecewaan tersebut telah dirasakan secara menyeluruh oleh para karyawan yang mengikuti rapat saat itu. Selain itu, staf lainnya mengungkapkan kekecewaannya dengan mengucapkan kata “Oh…” yang cukup panjang.
Itu mencerminkan rasa kecewanya atas keputusan tersebut. Sebenarnya, apa alasan kuat hingga MU batalkan pesta natal di tahun ini? Banyak yang menduga karena masalah finansial. Namun, pihak klub mengatakan bahwa itu tidak benar.
Ada beberapa fakta yang membuat staf dan karyawan klub kecewa atas pembatalan pesta natal di tahun ini, yaitu:
- Sebelumnya, Banyak Karyawan Dipecat
Fakta pertama, beberapa waktu yang lalu memang Ratcliffe memecat 250 karyawan dengan alasan beberapa departemen membengkak.
Tentu kebijakan tersebut sangat mengejutkan mengingat jumlah karyawan yang dipecat sangat banyak. Alasannya sudah pasti karena ingin menghemat pengeluaran uang di klub.
- Mengurangi Biaya Makan Karyawan
Staf menjadi marah karena kebijakan lainnya adalah mengurangi biaya makan karyawan sehari-hari. Tindakan seperti ini dilakukan agar pengeluaran tidak terlalu banyak, tapi cukup menyiksa karena jatah makan menjadi berkurang.
- Memecat Ambassador MU
Tidak hanya itu, bahkan Ratcliffe juga memecat duta Manchester United atau sang ambassador, yaitu Sir Alex Ferguson. Sekali lagi, itu alasan agar bisa menghemat pengeluaran klub.
- Membatalkan Pesta dengan Alasan Solidaritas
Fakta terakhir, berita tentang MU batalkan pesta natal. Dan pihak klub mengatakan bahwa ini bukan karena masalah finansial, tetapi solidaritas kepada karyawan yang baru-baru ini telah dipecat.
Pihak klub mengatakan, bagaimana bisa mengadakan pesta ketika ada beberapa karyawan baru saja dipecat? Kemarahan staf semakin tinggi, karena penyebab pemecatan tersebut adalah pemegang operasional klub.
Bruno Fernandes Ingin Membantu, Tapi Pesta Tetap Batal
Keputusan MU batalkan pesta natal memicu perdebatan di kalangan internal klub. Padahal dengan adanya pesta natal, mampu meningkatkan semangat dan kebersamaan staf, terutama setelah mereka melewati tahun dengan tantangan berat.
Pesta tersebut bisa menjadi healing bagi para staf agar bisa membuka lembaran lebih baik di tahun depan. Akan tetapi, pihak lub tetap bersikukuh berdiri pada keputusannya.
Sebenarnya, kapten dari Manchester United yaitu Bruno Fernandes, sempat mengajukan diri untuk membiayai pesta tersebut dengan uang pribadinya. Namun, tawaran baik dari sang kapten langsung ditolak oleh pihak manajemen klub. Padahal Fernandes dengan tulus ingin ikut membantu.
Saat berita pembatalan pesta ia dengar, Fernandes memang langsung mengajukan diri untuk menanggung biaya tambahan agar para staf tetap mengadakan pesta natal.
Sayangnya, sekali lagi manajemen menolak tawaran baik tersebut dan kekeh untuk tetap tidak mengadakan acara apa-apa di hari raya natal tahun ini.
Jika menurut laporan, acara pesta tersebut dibatalkan, klub ternyata mampu menghemat 250 ribu poundsterling atau setara dengan 5 miliar rupiah. Jumlah yang cukup besar untuk bisa berhemat.
Bagi sebagian besar karyawan, keputusan tersebut memang menjadi pukulan bagi mereka. Setelah melalui tahun yang berat, harusnya ada perayaan untuk menyembuhkan batin. Akan tetapi, manajemen memutuskan MU batalkan pesta natal.
Tinggalkan Balasan