kekalahan timnas Indonesia

Bolatimes.org – Pertandingan sengit melawan Vietnam berakhir dengan kekalahan timnas Indonesia dengan skor 1 – 0. Kali ini Garuda squad harus mengakui keunggulan lawannya dalam pertandingan lanjutan Grup B Piala AFF 2024 itu.

Kekalahan dalam suatu pertandingan adalah hal normal dan wajar. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk mengevaluasi diri atas kesalahan yang dibuat. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan pasukan Shin Tae Yong.

Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia Melawan Vietnam

Setelah kemenangan direnggut oleh lawannya, Merah Putih harus menelan kenyataan bahwa pada pertandingan ini harus kalah. Adapun beberapa kesalahan agar dapat menjadi evaluasi tim adalah seperti berikut ini:

  • Pertahanan Tim Lemah

Evaluasi pertama penyebab kalahnya Garuda Squad adalah lemahnya pertahanan tim. Walaupun sebenarnya barisan pertahanan mereka sudah menunjukkan performa yang sangat baik. Muhammad Ferarri, Kadek Arel, dan Dony Tri Pamungkas pun sudah berusaha.

Tiga pemain belakang itu menunjukkan kedisiplinan tinggi ketika menghadapi serangan lawannya. Akan tetapi, sangat disayangkan karena pada saat-saat kritis justru tim mereka harus mengalami kebobolan.

Terjadinya gol yang menyebabkan kekalahan timnas Indonesia adalah karena situasi kacau di depan gawang. Nguyen Quang Hai yang melihat gawang Cahya Supriadi sedang kacau pun memanfaatkan keadaan untuk menembakan tendangannya hingga akhirnya gol.

Quang Hai menyepak keras dan meluncur rendah menyusuri tanah. Padahal Cahya Supriadi sudah bermain sengat baik sepanjang laga berlangsung, namun ternyata tembakan itu tidak mampu dihalaunya.

Dari hal di atas, satu pelajaran berharga yang harus dipelajari adalah untuk jangan lengah ketika menjaga pertahanan. Karena pertahanan sekeras apapun akan menjadi gagal bila tim lengah terhadap pergerakan lawan.

  • Seringkali Serangan Terhenti

Strategi Garuda Squad dalam pertandingan ini adalah mengandalkan pada serangan balik, tetapi sayangnya sering terlambat. Hal itu juga menjadi salah satu penyebab kekalahan timnas Indonesia karena rendahnya tingkat akurasi.

Tidak hanya itu, usaha dari umpan-umpan panjang juga tidak memberikan perubahan. Adapun dari total 40 umpan lambung dilepaskan, hanya 8 saja yang sukses mencapai tujuannya.

  • Kurang Memanfaatkan Kesempatan

Kesempatan bisa datang berulang kali, tapi percuma saja jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Penyebab lain dari kekalahan timnas Indonesia saat melawan vietnam juga karena kurangnya memanfaatkan kesempatan yang ada.

Beberapa kali Garuda Squad mendapatkan kesempatan ketika bertanding melawan The Golden Star. Terdapat beberapa situasi berbahaya bagi lawan dan bisa dimanfaatkan untuk mencetak gol. Hanya saja kesempatan-kesempatan itu belum digunakan dengan baik.

Misalnya saja pada saat menit ke 65 ketika Victor Dethan menemukan ruang tembak seusai melakukan serangan balik yang cepat. Akan tetapi sangat disayangkan karena tendangan pemain muda Makassar ini kurang akurat.

Tendangan itu justru mengenai Filip Nguyen sehingga hanya menghasilkan sepak pojok. Momen satu itu menjadi satu-satunya shot on target dari pasuka Shin Tae Yong pada pertandingan itu.

Komentar Pengamat Sepak Bola Asal Malaysia

Meskipun pulang tanpa kemenangan, timnas Indonesia tidak prlu berkecil hati atau bahkan merasa kecewa. Hal itu justru bisa menjadi pelajaran berharga bagi perkembangan karier para pemain muda itu di kancah Internasional.

Pengamat Sepak Bola asal Malaysia, Raja Isa Raja Akrram Syah juga turut berkomentar akan kekalahan timnas Indonesia ini. Menurutnya kalah 1 – 0 dari Vietnam di turnamen kali ini bukanlah aib besar.

Apalagi jika mengingat bahwa pihak lawan menggunakan banyak pemain senior ketika Garuda Squad memakai para pemain muda. Selain itu, menurutnya para pemain tanah air berhasil menunjukkan cara menghadapi tim kuat seperti senior-senior Vietnam.

Meskipun pertandingan menjadi terkesan membosankan karena Garuda Squad lebih fokus bertahan, tetapi hal itu justru menunjukkan kekuatan mental. Karena meskipun berada di bawah tekanan pemain serta penonton lawan, mereka tetap bertahan dengan sangat baik.

Raja Isa juga memahami bahwa saat ini misi utama PSSI adalah mempertahankan medali emas SEA Games 2025 bagi tanah air. Sehingga menurutnya langkah ini sudah tepat meskipun harus menelan kegagalan pada piala AFF.

Penjelasan di atas merupakan rangkuman dari beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi pemain sepak bola tanah air. Tetapi terlepas dari kekalahan timnas Indonesia, mereka sudah memberikan performa terbaiknya dan patut dibanggakan.