pemain timnas yang dicoret

Bolatimes.org – Keputusan memilih pemain timnas yang dicoret atau dimainkan semakin sulit bagi Shin Tae-yong. Terutama dengan banyaknya opsi berkualitas yang datang. Tapi seringkali menimbulkan permasalahan karena dianggap kurang tepat.

Contohnya adalah saat Eliano Reijnders dicoret saat melawan Tiongkok dan Jepang. Padahal diperkirakan memiliki kemampuan yang bisa membantu Garuda. Tapi keputusan pencoretan dan pemilihan memang menjadi hak pelatih kepala.

Indonesia akan menghadapi Arab Saudi setelah menelan kekalahan dari Jepang. Partai melawan The Green Falcons asuhan Herve Renard bukanlah laga mudah. Dibutuhkan skuat dan strategi berkualitas untuk mendapatkan kemenangan.

Setelah kekelahan melawan Jepang, daftar pemain timnas yang dicoret atau dipilih mendapatkan perhatian. Erick Thohir selaku ketua PSSI ingin tim melakukan introspeksi diri dan perbaikan agar bisa melewati kekalahan.

Perjuangan harus dilakukan agar bisa meraih poin baik karena menang maupun imbang. Harapan besar masyarakat juga diharapkan menjadi motivasi besar untuk pemain. Terutama agar bisa memberikan opsi terbaik bagi timnas.

5 Pemain Timnas yang Dicoret Melawan Arab Saudi Berdasarkan Kemungkinan

Untuk pertandingan menghadapi Arab Saudi, STY hanya diperbolehkan membawa 23 pemain dari 27 opsi yang dipanggil. Artinya perlu menepikan beberapa pemain terlebih dulu. Berikut beberapa pemain yang diperkirakan akan tercoret.

  • Justin Hubner

Justin Hubner sebenarnya merupakan bek utama saat Indonesia melawan Jepang. Tapi potensinya menjadi pemain timnas yang dicoret cukup besar. Terutama setelah melihat permainannya kurang optimal saat melawan Jepang.

Bahkan menciptakan gol bunuh diri yang menjadi gol pertama Samurai Biru di menit ke-35. Secara keseluruhan sebenarnya permainannya kurang bagus. Tidak menutup kemungkinan disebabkan karena Hubner baru sembuh dari cedera.

  • Yance Sayuri

Keputusan menepikan Yance Sayuri cukup besar karena memiliki posisi sama dengan banyak pemain lain. Bahkan perlu bersaing dengan saudara kembarnya, Yakob Sayuri. Belum lagi banyak pemain berkualitas lain mengisi posisinya.

  • Kevin Diks

Jika Kevin Diks dicoret, sepertinya bukan menjadi keputusan mengejutkan. Bukan disebabkan karena performa melainkan mengalami cedera saat melawan Jepang. Walau sudah ikut berlatih, tapi potensinya bermain sangat kecil.

Inilah alasannya berpeluang masuk daftar pemain timnas yang dicoret. Pemain asal Copenhagen tersebut mengalami cedera lutut dan kondisinya belum prima. Kemungkinan penggantinya dalam starting line-up adalah Sandy Walsh.

  • Muhammad Ferrari

Muhammad Ferrari merupakan bek Persija Jakarta yang sering mengisi daftar skuat. Tapi memang jarang menjadi skuat utama karena saingannya ketat. Apalagi ada nama Jay Idzes, Justin Hubner hingga Rizky Ridho.

  • Eliano Reijnders

Pemain PEC Zwolle, Eliano Reijnders masih belum mendapatkan kepercayaan dari Shin Tae-yong. Bahkan dianggap sebagai pemain yang belum baik untuk menjadi pilihan utama. Potensinya untuk ditepikan kembali ternyata masih besar.

Timnas Indonesia Diwajibkan Menang untuk Menyambung Nyawa Agar Lolos

Pilihan pemain timnas yang dicoret sepertinya tidak menjadi keputusan sulit bagi STY. Terutama karena memiliki banyak pilihan pada setiap posisi. Khusus lini belakang sendiri termasuk sebagai posisi dengan banyak pilihan.

Tapi STY perlu membuat keputusan lebih bijak sebelum bermain menghadapi Arab Saudi. Apalagi kemenangan merupakan hasil wajib yang perlu diterima. Tujuannya agar bisa memperpanjang napas atau nyawa lebih jauh.

Pertandingan dilangsungkan di SUGBK pada 19 November 2024 jam 19.00 WIB dan dinilai sulit. Apalagi kedua tim sama-sama diwajibkan menang. Jika skuat Garuda mengalami kekalahan, kans lolos sepertinya lebih sulit.

Apalagi sebelumnya mengalami kekalahan telak 0-4 atas tim tamunya Jepang. Walaupun kekalahan tersebut sudah bisa di prediksi, tapi tetap menyulitkan. Terutama karena Indonesia menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menang.

Pemilihan pemain timnas yang dicoret atau dipilih dirasa harus akurat. Terlebih kemenangan merupakan harga mati atas The Green Falcons. Tentunya tidak semudah itu terjadi karena Arab Saudi termasuk raksasa Asia.

Tercatat dalam 7 pertandingan Indonesia dan Arab Saudi, Garuda tidak pernah menang. Lima kekalahan dan dua imbang merupakan hasil akhirnya. Tapi pertemuan terakhir berakhir imbang 1-1 dan menjadi bekal lumayan.

Khususnya karena menghadapi tim kuat serta selalu lolos Piala Dunia secara langsung. Hal ini menunjukkan jika peluang mendapatkan hasil terbaik masih ada. Belum lagi mendapatkan dukungan langsung dari suporter timnas.

Apabila sukses meraih kemenangan, diharapkan dapat menjadi momentum pelecut kebangkitan. Terutama karena laga kualifikasi akan berlangsung lagi Maret 2025. Jadi, patut ditunggu siapa pemain timnas yang dicoret lawan Arab Saudi.